Anonymous Indonesia yang lakukan serangan ke ratusan situs Australia beberapa waktu lalu ternyata berbuntut panjang. Pemerintah lakukan tinjau ulang kerjasama dengan Australia khususnya di bidang pemberantasan penyelundupan manusia serta terorisme.
Beberapa hari lalu kelompok peretas yang mengaku miliki kaitan dengan hacktivistinternasional Anonymous ‘merusak’ ratusan laman bisnis Australia dan kantor pemerintah Filipina. Salah satu kelompok tersebut menamakan dirinya sebagai Anonymous Indonesia.
Aksi ‘Balas Dendam’
Motif yang ada ternyata sebagai jawaban atas tingkah laku Australia yang dilaporkan lakukan aktivitas mata-mata. Sebagian laman situs yang dibobol bertuliskan pesan singkat yakni ‘Stop Spying Indonesia’.
Menurut laporan Reuters, ratusan laman yang diserang sepertinya dipilih secara acak. Yang pasti, kebanyakan adalah milik usaha kecil menengah Australia. Sementara itu di Filipina, hacktivist yang mengaka sebagai Anonymous Philippines juga lakukan aksi serupa namun dengan meretas sejumlah situs pemerinta. Mereka lakukan itu sebagai bentuk dukungan kampanye anti politik uang.
Tinjau Ulang Kerjasama
Nampaknya apa yang dilakukan Anonymous Indonesia senada dengan pandangan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa. Ia menganggap aksi Australia diangkap sebagai bagian dari mata-mata.
“Jika Australia merasa bahwa ada cara lain mendapatkan informasi selain dari cara resmi, maka salah satu keajaiban, kita bisa bekerja sama,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.
Terkait dengan tinjau ulang kerjasama yang ada, pemerintah mempertimbangkan untuk meninjau kembali apa yang telah disepakati sebelumnya khususnya di bidang pemberantasan penyelundupan manusia dan terorisme.
0 komentar:
Posting Komentar