Lenovo beberapa waktu lalu sempat dikabarkan berminat untuk mengakuisisi BlackBerry yang saat ini tengah dilanda krisis keuangan yang sangat memprihatinkan. Namun, niat Lenovo untuk mengakuisisi BlackBerry ini ternyata tidak mendapatkan izin dari Kanada terkait alasan keamanan.
Seperti yang kita ketahui, saat ini beberapa negara-negara Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Kanada ini sedang “sensitif” terhadap produk telekomunikasi besutan China. Hal ini terlihat dari kebijakan Amerika Serikat dan beberapa sekitunya untuk tidak menggunakan infrastruktur jaringan telekomunikasi besutan China, seperti Huawei dan ZTE karena alasan keamanan.
Hal ini sangat menggelikan karena saat ini justru Amerika Serikat yang diketahui menyadap banyak negara, temasuk sekutunya sendiri melalui NSA berdasarkan informasi yang dibeberkan oleh Edward Snowden. Jadi, alasan Kana da menghalangi Lenovo untuk mengakuisisi BlackBerry ini sebenarnya kurang masuk akal.
Lenovo pun terkena imbas isu ini dan perusahaan yang berbasis di Beijing ini tak diizinkan untuk mengakuisisi BlackBerry karena menyangkut keamanan nasional. Alasan keamanan nasional yang dimaksudkan adalah kekhawatiran Kanada jika BlackBerry dimiliki Lenovo, maka dapat dimanfaatkan oleh China untuk memata-matai Kanada.
BlackBerry sendiri saat ini telah dianggap menyatu dan berperan penting terhadap infrastruktur komunikasi di negara Kanada dan penjualan pada Lenovo dianggap ancaman tehadap kemanan nasional.
Saat ini, BlackBerry baru saja memecat CEO Throsten Heins dan untuk sementara digantikan oleh CEO baru bernama John Chen. Seperti yang dilansir dari Pocket Lint (05/11/2013), CEO baru BlackBerry menyatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan bisnis handset dan melakukan perubahan pada tim eksekutifnya saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar